Aplikasi Online Untuk Menghitung Selametan Orang Meninggal, Cepat Mudah dan Akurat
Dalam tradisi jawa, ada peringatan kematian yang dilakukan pada hari-hari tertentu setelah jenazah meninggal. dihari-hari tersebut akan dilakukan pengajian atau selamatan untuk mengirim doa kepada arwah keluarga yang meninggal. Berikut cara menghitung peringatan kematian dari 7 hari, 40 hari dan 1000 hari.
Tradisi adat Jawa yang hingga kini masih berkembang tersebut sering juga disebut dengan tahlilan. Biasanya akan diselenggarakan tiap hari ke 1 – 7 hari, 40 hari hingga 1000 hari dari hari kematian salah satu anggota keluarga.
Meskipun sudah menjadi tradisi, rupanya masih banyak yang belum tahu bagaimana cara menghitung selamatan orang meninggal adat Jawa.
Nah daripada bingung, kalian bisa menggunakan aplikasi online di bawah ini. Caranya mudah, tinggal kamu isikan tanggal , bulan dan tahun meninggal lalu klik LIHAT.
Aplikasi Online ini dilengkapi dengan fitur tanggalan masehi, hijriah, tanggal Jawa, dan neptu.
Aplikasi Menghitung Selamatan Orang Meninggal
Isi tanggal wafat dibawah
Tentang Aplikasi Selametan / Tahlilan Orang Meninggal
Aplikasi kalkulator ini tidak hanya menyederhanakan perhitungan jangka waktu selamatan, tetapi juga memberikan fitur-fitur unggulan yang membuatnya lebih mudah diakses dan digunakan oleh semua kalangan.
Dengan basis web tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan, aplikasi kalkulator ini memberikan kenyamanan akses dari berbagai perangkat.
Yang lebih menarik, aplikasi ini disediakan secara gratis, menjadikannya alat yang dapat diakses oleh siapa pun yang membutuhkannya. Informasi yang lengkap mulai dari selamatan 7 hingga 1000 hari setelah kematian menjadi nilai tambah yang signifikan.
FITUR
- Mudah Digunakan
Antarmuka yang sederhana membuat aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja tanpa kesulitan. - Berbasis Web tanpa Install Aplikasi
Pengguna dapat mengakses kalkulator menghitung selamatan orang meninggal secara langsung melalui browser handphone tanpa perlu mengunduh atau menginstal aplikasi tambahan. - Gratis
Aplikasi ini tersedia secara gratis, menjadikannya aksesible bagi semua orang yang ingin menghitung selamatan. - Informasi yang Lengkap
Memberikan rincian selamatan mulai dari 7 hingga 1000 hari setelah kematian. Selain menampilkan tanggal hijriyah, pasaran jawa juga menampilkan jumlah neptu.
Cara Menggunakan Aplikasi Kalkulator Selamatan Orang Meninggal
- Buka link Cek Selametan Online.
- Tentukan tanggal meninggal.
- Klik tombol LIHAT.
- Setelah itu Aplikasi akan menampilkan rincian selamatan sesuai dengan jangka waktu yang diinginkan, seperti Geblak sampai nyewu.
Selamatan atau selametan meninggal dalam masyarakat jawa digunakan sebagai media untuk kirim doa kepada sanak keluarga yang sudah pergi terlebih dahulu, dengan harapan bagi keluarga yang sudah meninggal diampunkan dosanya oleh Tuhan sang pencipta alam.
Sudah tentu tradisi atau adat istiadat seperti ini memiliki nilai budi pekerti yang cukup tinggi, yang mana selain kita mengirimkan doa juga sebagai pengingat bagi yang masih hidup bahwasanya ada masa jaman kelanggengan atau lebih abadi setelah kematian, dan didunia hanyalan salah satu kehidupan untuk singgah mencari bekal untuk hidup yang lebih kekal.
Kepercayaan Jawa mengartikan bahwa kematian adalah sebuah proses pembebasan bagi ruh manusia untuk kembali pada hakekat asal kehidupannya. Dari mana berasal dan kemana akan kembali (sangkan paraning dumadi). Atau, dengan kata lain, kematian adalah pintu masuk manusia untuk kembali kepada Tuhan Sang Pencipta kehidupan. Pemahaman yang demikian membuat orang Jawa mempunyai tradisi ‘slametan‘, sebuah ritual doa sekaligus memelihara hubungan batin dengan mendiang keluarganya atau leluhurnya.
Upacara menghormati keluarga yang meninggal bagi orang Jawa dimulai saat hari kematian (geblak) yang kemudian berlanjut ‘nelung ndina‘ (tiga hari), ‘mitung ndina‘ (tujuh hari), ‘matang puluh‘ (empat puluh hari), ‘nyatus‘ (seratus hari), ‘mendhak pisan‘ (mendhak pertama), ‘mendhak pindho‘ (mendhak kedua) dan ‘nyewu‘ (seribu hari).
Dalam rangkaian ‘slametan‘ ini, masing-masing mempunyai arti dan makna tersendiri. Pemaknaan ini terkait tahapan perjalanan dari ruh orang yang meninggal dalam prosesnya untuk kembali bertemu dengan Sang Pencipta.
Cara Hitung Selamatan Orang Meninggal
Dalam menghitung selamatan orang meninggal, kita sebaiknya mengetahui terlebih dahulu tentang perhitungan dalam penanggalan Jawa. Dalam penanggalan tersebut terdapat neptu untuk hari, hari pasar, bulan, serta tahun. Berikut adalah perhitungan penanggalan Jawanya yang perlu kita ketahui:
Jumlah Hari dan Pasaran
Cara menghitung memakai rumus berikut :
Contoh Kasus :
Si Fulan meninggal pada Hari Jum’at Legi, maka cara menghitung sebagai berikut ini :
Berdasarkan tabel diatas, maka peringatan selamatan si Fulan sebagai berikut:
Bingung dengan penjelasan diatas? Silahkan gunakan Aplikasi Online Menghitung Selametan Orang Meninggal yang sudah disediakan diatas. Lebih mudah dan ringkas.
Urutan meninggalnya seseorang merupakan sebagai berikut :
- 1.Geblag atau selamatan setelah penguburan
2.Nelung dina atau selamatan setelah tiga hari kematian
3.Mitung dina atau selamatan setelah tujuh hari kematian
4. Matangpuluh dina atau selamatan setelah 40 hari kematian
5. Nyatus dina atau selamatan setelah 100 hari kematian
6. Mendhak sepisan atau selamatan setelah satu tahun kematian
7. Mendhak pindho atau selamatan setelah dua tahun kematian
8. Nyewu atau selamatan sete1ah seribu hari kematian
1. Geblag atau selamatan setelah penguburan.
Cara menentukan waktu selamatan (hari dan pasaran) geblake si mayit diterapkan rumus jisarji yang berarti hari ke satu dan pasaran ke satu atau sepatutnya dijalankan pada hari itu juga, atau tak boleh ditunda.
2. Nelung dina atau selamatan setelah tiga hari kematian.
Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran nelung dina diterapkan rumus lusarlu, merupakan hari ketiga dan pasaran ketiga. Maksudnya, kalau ada seseorang yang meninggal dunia pada hari Jum’ at Kliwon waktu selamatan nelung dina jatuh pada hari Minggu Paing. Pelaksanakan selamatan biasanya dijalankan malam hari menjelang hari dan pasaran ke tiga atau melem (menjelang) Minggu Paing.
3. Mitung dina atau selamatan setelah tujuh hari kematian.
Sistem menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mitung dina diterapkan tusaro, merupakan hari ke ketujuh dan pasaran kedua. Maksudnya, kalau orang meninggal dunia pada hari Jum’ at Kliwon karenanya selamatan mitung dina jatuh pada hari Kemis Legi.
4. Matangpuluh dina atau selamatan setelah 40 hari kematian.
Sistem menentukan waktu selamatan hari dan pasaran matangpuluh dina diterapkan rumus masarma, merupakan hari kelima dan pasaran kelima. Kalau hari geblagnya Jum’at Kliwon, karenanya matangpuluh dina jatuh pada hari Selasa Wage. Tepatnya perhitungan merupakan setelah kurang lebih selapan (35 hari) atau atau selapan dina hari Jum’ at Kliwon barn dieari bari Selasa Wage.
5. Nyatus dina atau selamatan setelah 100 hari kematian.
Sistem menentukan waktu selamatan bari dan pasaran diterapkan rumus perbitungan bari rosarma, merupakan bari kedua dan pasaran kelima. Kalau ada orang meninggal dunia pada bari Jum’ at Kliwon, karenanya selamatan nyatus dina jatuh pada bari Minggu Wage. Sistem menentukan merupakan dengan mengbitung atau mencari Minggu Wage setelah hari kematian berjumlah (genap) tiga bulan. Setelab tiga bulan berarti sudab mencapai kira-kira 90 bari dan tinggal menentukan 10bari lagi langsung mencari bari Minggu Wage.
6. Mendhak sepisan atau selamatan setelah satu tahun kematian.
Sistem menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mendhak pisan diterapkan rumus patsarpat merupakan hari keempat dan pasaran keempat. Maksudnya kalau ada orang meninggal dunia pada hari Jum’ at Kliwon karenanya selamatan mendhak pisan jatuh pada hari Senin Pon setelah hari kematian genap satu tahun.
7. Mendhak pindho atau selamatan setelah dua tahun kematian.
Sistem menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mendhak pindho diterapkan rumus jisarlu, merupakan hari kesatu dan pasaran ketiga. Sistem menghitung merupakan setelah satu dua tahun dari hari kematian (geblag) dieari pada bulan yang sama dengan pada waktu meninggalnya. Kalau ada orang yang meninggal pada hari Jum’ at Kliwon berarti mendhak pindho jatuh pada hari Jumat Paing.
8. Nyewu atau selamatan setelah seribu hari kematian.
Sistem menentukan waktu selamatan hari dan pasaran seribu hari (nyewu) diterapkan rumus nemsarma merupakan hari keenam dan pasaran kelima. Sistem menghitung dengan menentukan hari setelah waktu kematian setelah menjelang tiga tahun atau setelah kurang lebih 2 tahun 10 bulan langsung dieari hari yang pantas. Kalau meninggal hari Jumat Kliwon selamatan nyewu jatuh pada bari Rabu Wage.
Tradisi ‘slametan‘ mempunyai makna yang mendalam yang berkenaan dengan kepercayaan masyarakat Jawa tentang ‘sankang paraning dumadi‘. Pemahaman ini mempunyai arti tentang proses penciptaan manusia yang bersumber pada Dzat asal (Tuhan) dan tujuan untuk kembali kepadaNya. Proses rangkaian tradisi ‘slametan‘ penuh berisi doa dan harapan baik untuk arwah mendiang agar bisa diterima Tuhan.
Dan yang lebih mendasar lagi, tradisi ‘slametan‘ juga tanda pengingat bagi yang masih hidup, bahwa apapun yang telah kita capai selama hidup entah itu derajad, pangkat, harta dan segala kemegahan dunia, akan ditinggalkan dan tidak akan dibawa ketika ajal menjemput.
Demikian ulasan mengenai informasi cara mudah dan lengkap hitung selamatan orang meninggal beserta aplikasi onlinenya, mudah-mudahan dimanapun kita berada saat ini yang masih memegang teguh budaya jawanya bisa mengaplikasikannya. Biar dibilang wong jowo ra ilang jawane.