Ingin Hubungan Tetap Harmonis? Jangan Tuntut 5 Hal ini dari Pasangan yaa
Kamu pasti menginginkan bertemu dan menikah dengan sesosok belahan jiwa tak bercela. Tidak ada salahnya memang mempunyai standar pribadi yang ingin dicapai. Dalam benak Kamu, Kamu mungkin mempunyai gambaran mahasempurna tentang bagaimana pasangan seharusnya berpenampilan atau bertindak sebagai suami atau istri serta ayah atau ibu dari anak-anak Kamu kelak.
Akan tetapi, tak dapat disangkal juga sesungguhnya banyak orang yang justru tanpa sadar mempunyai ekspektasi berlebihan (bahkan menjurus tidak masuk akal) mengenai pasangannya yang mereka pikir perlu dijadikan kenyataan yang pada akhirnya sedikit-sedikit suka menuntut.
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Termasuk pasangan Kamu. Di satu sisi, Kamu mungkin menyadari hal itu dan hanya menginginkan pasangan menjadi sosok yang sesuai dengan keinginan Kamu. Akan tetapi, meminta pasangan berubah juga tidak bisa tercapai semudah dengan suka menuntut ini-itu.
Susah dan senang seharusnya Kamu lewati berdua supaya tidak ada satu pihak yang merasa diuntungkan atau dirugikan secara sepihak. Lama kelamaan, kebiasaan suka menuntut hal-hal yg tidak masuk akal malah akan menjadi akar kerusakan rumah tangga impian Kamu.
Beberapa hal yg tidak boleh Kamu tuntut dari pasangan.
Agar rumah tanggamu senantiasa harmonis, jangan tuntut 5 hal ini pada pasangan :
Memintanya Memilih
Pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang, tapi juga dua keluarga besar. Meski tak sedikit yang mengeluh jika hubungannya dengan keluarga mertua tidak berjalan mulus, atau mungkin kamu salah satu yang tidak akur dengan mertua pun saudara ipar?
Bukan berarti lantas kamu berpikir solusinya adalah meminta pasangan untuk memilih kamu atau keluarganya. Jangan tuntut hal ini karena sama saja dengan memperkeruh masalah, dan bukan tidak mungkin akibatnya akan fatal untuk pernikahan dan jalinan keluarga kalian ke depannya.
Lebih baik jika kamu membicarakan masalah ini pada pasangan dengan tenang, dua orang yang saling cinta, kalau bicara dari hati ke hati, dan melibatkan Tuhan dalam, yakni meminta pertolongannya, pasti akan mendapatkan solusi bersama.
Memintanya Selalu Mendengarkan
Karena hal ini bisa membuatnya merasa frustrasi. Jika kita sebagai wanita cenderung mengekspresikan curahan hatinya sebagai cara menjalin hubungan batin, pria justru lebih suka “straight to the point” untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah.
Maka, cobalah untuk mencari jalan tengahnya. Kalau kamu meminta pasangan untuk mendengarkan keluh kesa, ajak juga dirinya untuk terlibat menyelesaikan masalahmu. Dan mintalah saran serta pendapat darinya, guna mencari sudut pandang baru dan solusi terbaik. Jangan lupa juga untuk memintanya gantian bercerita, ya.
Memintanya Meninggalkan Hobi
Setiap orang pasti memiliki minat dan ketertarikan yang berbeda-beda, termasuk pasangan kamu. Mungkin, selama ini kamu berpikir bahwa hobinya sangat menyita waktu, sehingga tidak ada lagi waktu luang untuk kalian habiskan bersama. Namun, jangan tuntut pasangan untuk meninggalkan hobinya tersebut. Karena kamu juga punya hobi, ‘kan?
Ketahuilah jika pasangan menyibukkan dirinya dengan pekerjaan atau hobi, itu bukan berarti ia mengabaikan keluarga. Karena hobi adalah caranya untuk mengusir stres dan membahagiakan dirinya sendiri.
Kalaupun belakangan ini kamu merasa diabaikan, ajak pasangan bicara empat mata untuk kompromi. Bicarakan baik-baik untuk membuat jadwal di hari-hari tertentu untuk kalian berdua kencan, dan di hari lainnya untuk membebaskan diri masing-masing melakukan hobinya.
Memintanya Mengubah Penampilan Bahkan Karakter
Sebagai pasangan, kamu memang punya hak untuk meminta pasangan berubah. Namun, mengubah perilaku pasangan pasti membutuhkan kerja keras dari kedua belah pihak. Dan tidak bisa dilakukan hanya dengan suka menuntutnya saja.
Kamu juga harus bisa menerima kekurangannya, dan bantu dia untuk memperbaiki kekurangannya tersebut. Motivasi terus pasanganmu agar menjadi individu yang lebih baik, tapi di saat yang bersamaan, jangan tuntut ia menjadi sosok yang sama sekali bukan dirinya, ya. Biarkan pasangan menjadi dirinya sendiri, hingga kalian saling menghargai.
Membatasi Lingkup Pertemanan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Begitupun kamu dan pasangan, kalian juga saling butuh teman untuk berbagi dan berinteraksi. Jadi, jangan tuntut pasangan untuk menjauhi teman-temannya.
Karena, sikap kamu yang terlalu protektif ini lama-lama bisa membuatnya tidak nyaman dan justru memberikan risiko meregangnya hubungan kalian berdua di masa depan.